Kamis, 17 Desember 2015

Deretan Tokoh Dunia Yang Anti-Islam

Donald Trump dan Terry Jones

Yang baik selalu ada yang membenci, mungkin ungkapan ini cocok untuk menggambarkan bahwa agama Islam selalu mendapat tantangan dari beberapa orang yang anti-Islam.

Tak hanya dari kalangan masyarakat biasa, beberapa tokoh dunia pun juga ada yang menentang Islam dan bahkan menyebarkan kebencian terhadap Islam. Hal itu dibuktikan dengan pernyataan mereka yang membuat umat Muslim di seluruh dunia geram.

Ada beberapa alasan mengapa tokoh-tokoh ini sangat membenci Islam. Berikut dikutip Wow Menariknya dari Republika deretan tokoh dunia yang sangat anti-Islam dengan pernyataan kontroversialnya.

6. Marine Le Pen

(foto: lazerhorse.org)

Marine Le Pen adalah pemimpin Front Nasional Prancis. Pada tahun 2010 lalu, dia pernah mengatakan bahwa Muslim yang shalat di luar masjid sama saja dengan pendudukan Nazi.

Dia menolak keras aksi shalat berjamaah yang dilakukan kaum Muslim Prancis di jalanan. Oleh sebab itu, shalat berjamaah di jalanan pun dilarang di Prancis pada tahun 2011. Le Pen pun mengaku pernyataan itu merupakan upaya memperoleh dukungan suara dari warga Prancis ketika itu.

5. Terry Jones

(foto: nbcmiami.com)

Dalam peringatan peristiwa 9/11 pada tahun 2010 silam, pendeta kontroversial Amerika Serikat, Terry Jones ditahan di Florida setelah mengumumkan rencananya akan membakar sekitar 3.000 kopi Alquran.

Ketika itu, dia mengendarai sebuah truk yang menarik Alquran yang disiram minyak tanah. Dia mengatakan berencana membakar 2.998 salinan Alquran di taman Tampa Bay. Namun aksinya tersebut segera dihentikan polisi.

Jones menyatakan kebenciannya terhadap Islam dilatarbelakangi karena Islam melarang kebebasan berbicara. Dia juga pernah berdemo di depan masjid di Dearborn, Michigan, sambil menyerukan kepada warga AS untuk merebut kembali negara mereka atas kemungkinan dominasi Muslim di AS,

4. Salman Rushdie

(foto: radiotimes.com)

Sebuah novel bertajuk "The Satanic Verse" telah membuat marah umat Muslim di seluruh dunia. Tak lain penulis novel tersebut adalah Salman Rushdie.

Novel yang ditulisnya pada tahun 1998 itu diduga berisi penghujatan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Karena dianggap penghinaan, buku ini dilarang di beberapa negara, termasuk Iran.

Pemimpin Iran, Ayatollah Khomeini, pada tahun 1989 mengeluarkan fatwa yang memerintahkan kaum Muslim untuk memburu Rushdie. Fatwa tersebut telah membuat Rushdie hidup dalam persembunyian selama sembilan tahun.

Bahkan, seorang penerjemah asal Jepang yang mengalihbahasakan novel itu ditikam mati pada 1991. Dan yang terlibat dalam publikasi novel tersebut juga diserang.

Tak hanya itu, Rushdie juga pernah menuding Arab Saudi sebagai dalang di balik meluasnya ajaran Islam ke garis keras.

3. Geert Wilders

(foto: lampungx.com)

Anggota parlemen asal Belanda ini secara terang-terangan membenci dan memerangi Islam. Pria kelahiran 6 September 1963 itu bicara blak-blakan bagaimana kebenciannya terhadap kaum Muslim.

Ketika ditanya apakah ia membenci Islam, Wilders dengan tegas menjawab, "Tidak! Jangan salah. Saya tidak membenci orang-orang yang beragama. Saya tidak membenci Muslim, saya tidak membenci Yahudi, saya tidak membenci Kristen. Saya tidak ada masalah dengan mereka," katanya.

"Saya tidak membenci orang-orang Islam. Yang saya tidak suka adalah ideologinya, Islam nya sebagai agama, syariahnya. Islam itu berbahaya untuk kebebasan, kemerdekaan," lanjut pendiri Partij voor de Vrijheid itu.

"Secara ideologi, Islam itu berbahaya!"

2. Ben Carson

(foto: npr.org)

Ben Carson merupakan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Dia dengan tegas mengatakan ia tidak percaya seorang Muslim bisa terpilih sebagai presiden di Amerika Serikat. Menurutnya, ia tidak setuju jika AS dipimpin oleh seorang Muslim.

Aku benar-benar tidak setuju menempatkan seorang Muslim untuk bertanggung jawab terhadap bangsa ini," ujar Carson menanggapi pertanyaan NBC dalam acara 'Meet the Press', dilansir Fox News, Senin (21/9/2015).

1. Donald Trump

(foto: nationalrewiew.com)

Pada hari Senin tanggal 7 Desember 2015, Donald Trump, calon presiden AS dari Partai Republik, mengusulkan untuk menutup total semua akses masuk ke AS terhadap kaum Muslim.

"Larangan ini sampai kita dapat memahami masalah dan ancaman bahaya yang ada. Negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan oleh orang-orang yang hanya percaya jihad tapi tidak menghormati kehidupan manusia," kata Trump seperti dilansir Associated Press.

Tak hanya itu, dalam kampanyenya di Sarasota, Florida, pada hari Sabtu (29/11), Trump mengatakan Muslim menjadi lebih liar setelah tragedi penyerangan gedung World Trade Center pada 11 September 2001 di New York.

Pada dasarnya agama Islam itu mengajarkan kebaikan bukan menyebarkan kebencian. Namun banyak orang yang salah kaprah menanggapi Islam yang sejatinya.

Sumber: yesmuslim.blogspot.com

Tidak ada komentar: