Rabu, 16 Desember 2015

Ada Yang Beranggapan Islam Pisahkan Ilmu Pengetahuan dan Agama, Benarkah?


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLa46L8vgXiKAgAHXz7JA4_9hfBuuNtVOvd2Rwp7hh_Ln2yoRsKZAjoOV6gr8NbSxljbhtIUBETqQ-tiJmZm8EZTwvlnpPuMjk2V6txtitIH6mkY7e8-bFz_vA_qdiK5aSIZ_o_qwqtEU/s1600/islam+n+sains.jpg

SETIAP manusia tentu membutuhkan ilmu pengetahuan untuk menjalani hidupnya selama di dunia ini. Namun, setiap insan juga perlu memiliki agama untuk mengetahui bagaimana cara dia beribadah. Karena setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda-beda. Dan Islam penuh dengan tata cara yang tidak pernah memberatkan bagi pemeluknya, agar setiap insan dapat menggapai ridha-Nya. Tapi, ada yang mengatakan bahwa Islam memisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan. Benarkah?

Tidak akan ada dan tidak akan bisa memisahkan ilmu pengetahuan dan agama. Yang ada misalnya ilmu pengetahuan dimasukkan dalam aturan-aturan agama sehingga akan muncul tuduhan dari orang yang beragama bahwa ‘ahli kimia adalah kafir.’

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyFYvR5cXiysbUPHUFSrWQir6ExfiJ2hmq8KxvDdZd1KcsJfL4Mx1E5mwnVImt-Zk_TDqBLtdFgsyKYSDbp99rkp5Xo_WC9qPrNjPGTLBU9pw7GJ55e1vqT3NlSx1-ZPVaARjeXTzL6g/s1600/religionandscience.jpg

Memang, sering orang mengatakan bahwa urusa agama dan urusan dunia, sehingga ucapan agama menjadi phobia bagi orang yang mengejar “dunia”. Dan orang yang sibuk di bidang agama kurang senang dengan kata “dunia”.

Orang yang porsi kegiatannya lebih banyak mengurusi dunia dikatakan, “sekuler”. Sebaliknya, orang yang porsi kegiatannya lebih banyak di bidang agama disebut “terbelakang”. Kedua predikat itu amat sangat keliru.

Tidak ada istilah “agama dan dunia”. Dunia akan berakhir dan berganti menjadi kehidupan akhirat. Sedang agama meliputi kepentingan kedua-duanya.

Sumber

Tidak ada komentar: