Minggu, 20 Desember 2015

Masjid Jawa, Masjid Tertua Yang Ada di Thailand




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3ZLV6UIHBvAb7OQccRKpc9UYfBUcjIjHjpoIOqGV_6dFtYl3rAErwyZExXoClPU6kgzULtj5t6UowEHdOWyp6Fm8Ww4Vr_oz-a9E2CJ-YBU4ypEPJNE6oJExdJP4LnWcCXV2_DVsJsBDE/s1600/jawamosqdouble.jpg

Oleh: Zumrotush Sholihah Mahasiswi Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SIAPA yang mengira bahwa di Thailand ada Masjid Jawa? Bukan masjid yang dibangun di Jawa kemudian dipindahkan ke Thailand, namun masjid yang memang didirikan di Thailand dengan nama Java Mosque atau yang acap dikenal dengan nama Masjid Jawa.

Masjid merupakan tempat sujud atau tempat peribadatan agama bagi kaum Muslim. Berbagai ciri khas dari mulai bentuk arsitektur hingga fungsi harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan pun beragam di setiap masjid yang ada. Semua tergantung dengan lokasi masjid dan tradisi yang menghiasi lingkungannya. Seperti halnya Java Mosque.

Java Mosque atau sebut saja Masjid Jawa merupakan masjid tertua di Bangkok, Thailand, yang lebih tepatnya di daerah Sathron Kampung Jawa, Jalan Soi Charoen Rat Yaek 9, Yanawa, Bangkok, Thailand. Lokasinya yang berada di jantung ibukota ini membuat ketenaran Masjid Jawa ini tak dapat terelakkan lagi. Nama “Jawa” yang melingkupinya pun menambah aksesoris tersendiri dalam memikat perhatian masyarakat Muslim di Bangkok.

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Muhammad Saleh, seorang perantau asli Jawa, sekitar tahun 1906. Oleh karena masjid ini didirikan oleh orang Jawa inilah masjid yang berada di jantung ibukota Thailand ini dibangun dengan nama Masjid Jawa atau Java Mosque. Kini masjid ini dikelola oleh cicit keturunan dari Muhammad Saleh itu sendiri.

Pada awal pembangunannya, masjid ini masih berbahan dasar kayu dengan gaya arsitekur yang unik, yakni percampuran gaya Jawa dengan seni lokal Ayuthaya. Kemudian barulah sekitar tahun 1934 Masjid Jawa ini direhab dengan menggunakan batu bata bercampur kapur. Tidak semua bagian direhab. Ornamen-ornamen seperti ukiran-ukiran kayu masih tetap dipertahankan hingga sekarang. Pada bagian atap masjid khususnya, berbentuk tajuk atau limasan seperti masjid-masjid di Jawa pada umumnya.

http://images.detik.com/customthumb/2013/01/23/1383/071445_bangkokjawa2.jpg?w=465

Bentuk ornamen dari pintu kayu masjid yang didominasi warna hijau itu pun juga masih dipertahankan alias masih sama dengan bentuk asli ketika awal pembangunan. Pada bagian dalam masjid, dinding masjid dipenuhi dengan warna putih susu yang menambah rasa kenyaman tersendiri bagi jamaah yang sedang melangsungkan ibadah. Hal ini merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi Masjid Jawa untuk mempertahankan jamaah yang akan selalu datang di setiap memasuki waktu sholat dan atau sekedar ingin membaca alquran.

Ada satu hal yang membedakan Masjid Jawa dengan masjid lainnya di Thailand namun sama dengan masjid-masjid di Jawa. Masjid ini memiliki Bedug dan Kentongan yang dibunyikan secara bersamaan ketika memasuki waktu sholat dan adzan hendak dikumandangkan. Bedug ini memang tidak begitu besar dan unik jika dibandingkan dengan bedug-bedug yang berada di masjid-masjid Jawa. Namun, hal ini menandakan keunikan tersendiri bagi Masjid Jawa karena keberadaannya yang di luar Jawa, bahkan Indonesia, yakni Thailand.

Masjid Jawa yang terletak di Kampung Jawa ini ramai didatangi jamaah setiap harinya dan dapat menampung sekitar 200 jamaah pada Bulan Ramadhan ketika mereka menjalankan sholat tarawih. Setiap harinya terjalankan kegiatan mengaji yang diikuti oleh semua umur. Mayoritas jamaah dari masjid ini adalah masyarakat Kampung Jawa sendiri yang penduduknya merupakan keturunan Jawa dan Melayu.

Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa terkadang terdapat juga beberapa jamaah turis yang mengunjungi dengan tujuan mengetahui sejarah Masjid Jawa ini atau pun hanya ingin melihat aktifitas di dalam masjid, bahkan mengikuti kegiatannya. Segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengurus Masjid Jawa dan masyarakat sekitar pun tidak mengganggu aktifitas masyarakat non-Muslim di sana. Hampir tidak pernah ada kekisruhan yang terjadi antara kaum Muslim dan non-Muslim di Kota Bangkok.


Sumber

Tidak ada komentar: